Alhamdulillah, kata yang
dapat menggambarkan rasa syukur saya kepada Allah, dengan izinya tidak terasa
sudah memasuki tulisan ke 10 sekaligus 10 hari berturut-turut menulis 1 tulisan
setiap harinya, bukan hal yang terbilang mudah bagi saya yang jarang menulis
rutin, tapi kadang-kadang segala sesuatu yang baik perlu dipaksa diawalnya,
hingga selanjutnya menulis menjadi sesuatu yang bisa dinikmati sebagai sebuah
kebutuhan untuk menuangkan ide, gagasan dan pikiran yang ada. Mohon doa semoga
bisa berkelanjutan istiqomah kedepannya dan menjadi amal kebaikan buat saya. Ditunggu
saran dan masukannya dari para pembaca sekalian. Yuks kita mulai kisah di hari
ini.
Pagi
hari ini bertempat di Auditorium, ada pelatihan tentang permasalahan anak dalam
hal ini adalah murid sekolah, pembicara didatangkan dari luar. Untuk ilmu yang
sifatnya bermanfaat bagi guru, saya tidak meragukan AIS totalitas mendatangkan
pembicara-pembicara dari luar yang berkompeten dan berkualitas, yang jadi
tantangan adalah bagaimana memberikan “hidayah” bahwa belajar itu bagi seorang pendidik
bukan suatu kewajiban yang harus dipaksa, tapi sebuah kebutuhan yang akan
bermanfaat bagi pendidik itu sendiri.
Kembali kepada tema di hari ini yang berjudul permasalahan
anak, saya pribadi kurang sreg secara judul, karena tidak ada yang namanya masalah,
yang ada adalah sebuah tantangan yang harus dicari solusinya. Materi dan jawaban
yang diberikan tadi hampir sama seperti yang pernah saya lakukan ditempat sebelumnya,
bedanya pemateri disampaikan dalam bentuk training, kalau saya hanya untuk
sendiri dan obrolan saja.
Masalah anak, sebenarnya tidak faktor tunggal bahwa anak
yang salah, alangkah baiknya seorang pendidik melakukan beberapa hal yang perlu
dicek, bahwa si anak melakukan hal yang kurang baik, bisa jadi karena ada faktor
eksternal yang memicu melakukan hal tersebut. Pihak yang harus ditanya tentang
si anak adalah orang tuanya, karena orang tuanya lah yang paham history
anak ini bagaimana, supaya tidak terjadi ahistory dengan pendidik yang baru mengajarnya
beberapa saat, orang tua yang harus digali sebanyak-banyaknya tentang anak itu
bagaimana baiknya supaya dengan waktu yang tidak lama (1 tahun ajaran) pendidik
bisa maksimal dalam mengajar anaknya.
*arief abu habibie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar