That his (Muhammad saw) reforms enhanced the status of
women in general is universally admitted.
Rasulullah ﷺ hanya memiliki seorang istri, Khadijah, selama
15 tahun sebelum kerasulan dan 10 tahun sesudahnya. Dalam masa itu, sama sekali
tidak ada catatan yang mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ ingin menikah dengan
perempuan lain baik ketika Khadijah masih hidup tau pun ketia Rasulullah ﷺ
belum menikah dengan Khadijah. Belum pernah menemukan bahwa Rasulullah ﷺ mudah
tergoda dengan wanita lain. Jadi aneh jika ada yang menuduh bahwa Rasulullah ﷺ
memiliki syahwat yang berlebihan terhadap wanita.
Rasulullah ﷺ hanya mempunyai satu istri (Khadijah) selama
lebih kurang 25 tahun. Kemudian sempat hidup menduda beberapa waktu sebelum
kemudian menikah untuk kedua kalinya. Pada masa yang kedua inilah beliau
memiliki lebih dari satu istri atau selama lebih kurang 11 – 12 tahun.
Jika memang Rasulullah ﷺ memperturutkan syahwatnya, tentu
Rasul ﷺ akan beristri selain Khadijah. Apalagi Kaum Quraisy bersedia mencarikan
wanita pilihan untuk dinikahinya asalkan Rasulullah ﷺ menghentikan dakwahnya.
Selain itu, kalua memang syahwat yang mendorong beliau berpoligami, tentu akan
dilakukan di usia yang lebih muda.
*arief abu habibie
Sumber:
Muhammad ﷺ The Super Leader Super Manager