Sabtu, 26 Oktober 2019

Permasalahan Anak

Alhamdulillah, kata yang dapat menggambarkan rasa syukur saya kepada Allah, dengan izinya tidak terasa sudah memasuki tulisan ke 10 sekaligus 10 hari berturut-turut menulis 1 tulisan setiap harinya, bukan hal yang terbilang mudah bagi saya yang jarang menulis rutin, tapi kadang-kadang segala sesuatu yang baik perlu dipaksa diawalnya, hingga selanjutnya menulis menjadi sesuatu yang bisa dinikmati sebagai sebuah kebutuhan untuk menuangkan ide, gagasan dan pikiran yang ada. Mohon doa semoga bisa berkelanjutan istiqomah kedepannya dan menjadi amal kebaikan buat saya. Ditunggu saran dan masukannya dari para pembaca sekalian. Yuks kita mulai kisah di hari ini.
Pagi hari ini bertempat di Auditorium, ada pelatihan tentang permasalahan anak dalam hal ini adalah murid sekolah, pembicara didatangkan dari luar. Untuk ilmu yang sifatnya bermanfaat bagi guru, saya tidak meragukan AIS totalitas mendatangkan pembicara-pembicara dari luar yang berkompeten dan berkualitas, yang jadi tantangan adalah bagaimana memberikan “hidayah” bahwa belajar itu bagi seorang pendidik bukan suatu kewajiban yang harus dipaksa, tapi sebuah kebutuhan yang akan bermanfaat bagi pendidik itu sendiri.
            Kembali kepada tema di hari ini yang berjudul permasalahan anak, saya pribadi kurang sreg secara judul, karena tidak ada yang namanya masalah, yang ada adalah sebuah tantangan yang harus dicari solusinya. Materi dan jawaban yang diberikan tadi hampir sama seperti yang pernah saya lakukan ditempat sebelumnya, bedanya pemateri disampaikan dalam bentuk training, kalau saya hanya untuk sendiri dan obrolan saja.
            Masalah anak, sebenarnya tidak faktor tunggal bahwa anak yang salah, alangkah baiknya seorang pendidik melakukan beberapa hal yang perlu dicek, bahwa si anak melakukan hal yang kurang baik, bisa jadi karena ada faktor eksternal yang memicu melakukan hal tersebut. Pihak yang harus ditanya tentang si anak adalah orang tuanya, karena orang tuanya lah yang paham history anak ini bagaimana, supaya tidak terjadi ahistory dengan pendidik yang baru mengajarnya beberapa saat, orang tua yang harus digali sebanyak-banyaknya tentang anak itu bagaimana baiknya supaya dengan waktu yang tidak lama (1 tahun ajaran) pendidik bisa maksimal dalam mengajar anaknya.
*arief abu habibie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar